Buaya Kerap Muncul di Perairan Desa Jago-jago, Warga Takut
buaya kerap muncul di perairan desa jago jago warga takut
Awalnya, Ahmad Siregar (35) bersama 4 rekannya menaiki boat hendak ke Bongal untuk bekerja seperti biasa, tiba-tiba dikejutkan penampakan seekor buaya yang berjarak 200 meter dari boat mereka. Diketahui posisi saat menyaksikan kejadian ini, lebih kurang 1 km dari jembatan Rambing Desa Jago-jago.
Saat dikonfirmasi wartawan, Ahmad Siregar bercerita bahwa kejadian ini sebenarnya sudah sering disaksikan oleh warga Desa Jago-jago.
“Kalau kejadian merekam penampakan buaya itu saya, pas pada jam 2 siang semalam, kami ada 5 orang pekerja tambang. Kalau jarak saya ke buaya merekam itu, kira-kira 200 meter dari perahu. Kalau saya perkirakan panjang buaya itu ada lebih kurang tiga meter,” ujar Ahmad saat dijumpai di Jago-jago, Jumat (12/7/24).
Ahmad juga menjelaskan bahwa keberadaan buaya ini sebenarnya sudah lama, dan sering terlihat oleh para pekerja tambang yang melintas di sungai ini. Bahkan, saat buaya ini berjemur di daratan, namun karena tidak membawa ponsel, jadi warga belum bisa membuktikannya.
“Sejauh ini belum ada korban jiwa memang, dan para Aparat desa sebenarnya sudah tau kejadian ini, namun kita belum tau apa yang harus dilakukan untuk menangani masalah ini,” ujarnya.
Ahmad juga bercerita, buaya ini diduga berasal dari lokasi penangkaran di wilayah CPA yang terlepas.
“Kita duga buaya-buaya ini sumbernya dari perairan CPA, karena di sana infonya ada penangkaran buaya, dan diduga gara-gara lepas, jadi nyasar ke perairan Jago-jago ini. Dan itu ada yang besar ada juga buaya buaya yang kecil,” ucapnya.
Dirinya bersama rekan bermarga Tanjung, juga ada orang Palembang saat sehari-harinya bekerja sebagai penambang manual di daerah kawasan Bongal.
Mereka melakukan pencarian bijih emas di kawasan ini dengan cara manual dan hendak berangkat maupun pulang menambang sudah sering jumpa dengan buaya ini.
Warga ini memiliki kekhawatiran apabila keberadaan buaya ini masih berkeliaran di perairan mereka, maka para pekerja pencari kerang di sekitaran ini takutnya akan jadi korban.
“Di sini yang kita khawatirkan adalah para pekerja harian yang mencari kerang di pinggir-pinggir sungai jadi sasaran buaya ini, kan mereka hanya cari makan dari sungai ini, ada yang cari lohan, kerang bulu maupun nelayan-nelayan kecil yang mencari ikan, namanya mereka menggantungkan hidup dari sungai ini,” beber Ahmad.
Hingga kini, keberadaan buaya yang diperkirakan mendiami perairan Jago-jago belum mendapat perhatian serius dari pemerintah setempat.
“Belum ada yang dilakukan, walau hanya sekedar himbauan dengan tulisan seperti spanduk atau imbauan lainnya, padahal bukti penampakan buaya ini sudah jelas di sungai jago jago ini,” ungkap warga lain.
Kepala Desa setempat belum berhasil dikonfirmasi terkait pernyataan warga ini. (syaiful/hm17)
PREVIOUS ARTICLE
2 Bus di Nepal Dihantam Longsor, 65 Orang HilangNEXT ARTICLE
Ini Daftar Nama Sertijab 7 PJU Polres Samosir